BAHASA INDONESIA
Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk mengkaji sejarah, kedudukan, fungsi bahasa, kaidah penulisan karya tulis ilmiah, penggunaan Ejaan Yang Disesuaikan (EYD), pengutipan, penulisan daftar rujukan, kalimat efektif, dan pengembangan paragraf untuk dapat menyusun dan mempresentasikan karya tulis ilmiah sesuai dengan ketentuan dan sistematika yang baku
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Mangrove Surabaya dalam Peningkatan Kemampuan Agribisnis
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 11 Januari 2024 dengan melibatkan seluruh dosen dan mahasiswa Fakultas pertanian Semester 1 dan peserta matakuliah Bela Negara dari FH, FE, dan FT.
Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakchoy (Brassica Rapa L.) dengan Pupuk Organik Cair Plus Bakteri Fotosintetik
Pakchoy (Brassica rapa L.) merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya yang lezat, pakchoy memiliki kandungan serat, vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Produksi optimal tanaman pakchoy membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup, maka untuk meningkatkan produksi dilakukan dengan meningkatkan efektivitas fotosintesis pakchoy salah satunya dengan pemanfaatan pupuk organik cair (POC) yang mengandung bakteri fotosintetik.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi POC plus bakteri fotosintetik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan konsentrasi POC Plus bakteri fotosintetik yang terdiri dari 8 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair plus bakteri fotosintetik konsentrasi 7.5 ml/liter air hingga 17.5 ml/liter mengakibatkan pertumbuhan yang lebih baik dan produksi pakchoy yang lebih berat dibanding kontrol. Antar perlakuan POC plus bakteri fotosintetik tidak berbeda, kecuali bahwa perlakuan 17.5 ml/liter menghasilkan produksi pakchoy/tanaman yang lebih berat dibanding perlakuan 5.0 ml/liter air.
BELA NEGARA (BHIRAWA ANORAGA)
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengembangan kepribadian yang melatih mahasiswa memiliki untuk disiplin, bertanggung jawab dengan melatih keterampilan untuk menganalisis masalah kontekstual dengan mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang berkaitan dengan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi berkeadaban dan kesadaran hukum. Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang definisi dan ruang lingkup kebhirawaan Anoraga sebagai pondasi karakter generasi muda (mental dan moral) dalam menghadapi tantangan global dengan mempunyai jiwa patrotisme dan nasionalisme berdasarkan konsensus dasar negara (Nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, Hakekat negara dalam NKRI dan semboyan Bhineka Tunggal Ika)
PENGARUH STADIA KUNCUP BATANG ATAS DAN BEBERAPA KLON TERHADAP KEBERHASILAN GRAFTING TANAMAN KOPI
Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya devisa negara yang diperoleh dari ekspor kopi serta banyaknya petani yang hidup dari budidaya tanaman kopi. Rendahnya produksi kopi Indonesia disebabkan antara lain karena 90% merupakan tanaman rakyat yang budidayanya umumnya tidak tepat serta teknologi pengolahannya masih sederhana. Salah satu cara meningkatkan produksi tanaman kopi adalah dengan menggunakan bahan tanaman klon unggul. Untuk memperbanyak secara klonal dilakukan grafting. Grafting lazimnya dilakukan pada masa bibit, tetapi ada juga yang dilakukan saat pertanaman tua dengan tujuan penyulaman atau peremajaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stadia kuncup batang atas yang tepat dari beberapa klon kopi terhadap tingkat keberhasilan grafting tanaman kopi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok RAK faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah stadia kuncup batang atas. Faktor kedua adalah penggunaan klon kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara stadia kuncup batang atas dan klon kopi pada variabel pengamatan saat tumbuhnya tunas (umur 40 hari), panjang tunas, jumlah daun dan jumlah cabang saat umur 50 hari setelah dilakukan grafting. Perlakuan T1V4 memberikan keberhasilan grafting sebanyak 100%. Perlakuan stadia kucup batang atas berupa kuncup daun muda terbuka (T3) memberikan diameter batang tunas yang lebih besar dibanding stadia tunas dorman (T1). Perlakuan klon kopi menunjukkan diameter batang tunas yang sama besarnya.
The Effect of Buds Location on Stem Cuttings on Sugarcane (Saccharum officinarum L.) Germination
The purpose of the study was to determine the extent of the effect of using planting material (seeds with buds on different segments of one stem on germination in an effort to improve the quality of sugarcane cultivation techniques. This research method used a Randomized Block Design (RBD) experiment with three replications. The detail treatment was as follows: M1: budding eyes number 7b M2: budding eyes number 8, M3: budding eyes number 9 M4: budding eyes number 10, M5: budding eyes number 11, M6: budding eyes number 12, M7: budding eyes number 13, M8: budding eyes number 14, M9: budding eyes number 15. Using the Excel data analysis tool, the results showed a very significant effect on the acceleration of germination and dry weight of sprouts, as well as a significant effect on the number of leaves, number of roots, length roots, and increased wet weight due to the treatment of the location of the buds on the stem cuttings of sugarcane plants acceleration of germination and root length as well as wet weight and dry weight to The best sprouts were indicated by the treatment of the location of the 11th segment (M5) buds. The highest number of leaves and number of roots was indicated by the location of the buds 12 (M6). The acceleration of increasing the number of leaves, number of roots, root length, wet weight and dry weight of the lowest sprouts is always indicated by the location of the shoots on Section 7 (M1).